Before
Rasa-rasanya gambar before nggak perlu ditampilkan, cukup bayangin gudang. Pertanyaan seperti: temanya apa? furniturenya gimana? warna kamarnya apa? yahh lebih baik dibuang jauh2 sedari dini. Seberapa jauh kegudangan tersebut, kurang lebihnya seperti ini: gulungan kertas dan kardus warna cokelat besar2 bertebaran, lemari yang pintunya selalu open krn baju2 membludak keluar, bahkan terpampang dengan bangganya dua buah ember bulat besar berisi baju2 yang udah nggak muat di lemari. Semua dilengkapi dengan pencahayaan remang yang membuat tampilan semakin mmm.. (tak ada kata lain) buluk.
Dikarenakan keribetan akan urusan nikah yang baru dimulai 3 bulan sebelum hari H, nggak ada deh tuh terlintas di list untuk nyiapin kamar pengantin. Pikir2 yang praktis aja, sewa kamar hotel, taro se-vas-dua-vas bunga, beres! Ternyata ide akan kepraktisan tersebut tidaklah di ACC oleh para sesepuh, begini katanya: "Pamali kalo di rumah nggak ada Kamar Pengantin". Yang mana sumbangan ide tersebut baru dilontarkan 3 minggu saja sebelum hari H. Kocar-kacir ngalor-ngibrit, itulah yang selanjutnya terjadi.
Bagaimanapun keringat membuahkan hasil, "gudang" yang selama ini tampak mustahil disulap jadi layak, ehhh akhirnya jadi kamar juga......................
Keterangan:
- Bed, nakas, lemari pakaian, sofa, all by White Kompeni, Kelapa Gading. Lagi disc. 70%. *nyengir*
- Cermin dinding pernah tampil di blog ini sebelumnya, yang dulunya warna rustic silver, sekarang dicat ulang jadi duco putih.
- Side lamp dan karpet, kebutuhan Kamar Pengantin semata. Pinjeman.