Beberapa waktu lalu tiba-tiba keinget dengan kumpulan bacaan masa kecil. Tanpa banyak usaha untuk mencari, langsung berujung pada kesimpulan "paling ketinggalan di rumah lama, beli aja deh". Mulai deh ngutak ngatik internet, menyerahkan harapan pada google, dan sedikit lebih banyak pada kaskus. Mudah-mudahan ada yang jual buku2 lama, dan kalaupun ada mudah2an harganya nggak mahal. Ternyata susah banget cari koleksi buku2 masa kecilku, serinya nggak ada yang lengkap, harganya pun lumayan mahal. Buat buku anak2 yang 1 buku nya cuma terdiri dari beberapa lembar aja harganya (kalo di kurs-in) 70rb, belum dengan ongkos kirim. Penyesalan memang selalu datang belakangan, tapi mbok ya jangan jauh banget ke belakangnya. 10 tahun kemudian, dimana rumah lama udh dibongkar, udah dibangun lagi, bahkan bangunan yang baru udah hampir jadi.
Bacaan memang cuma lembar2 kertas, tapi isi cerita di dalamnya memberikan efek yang luar biasa. Apalagi untuk anak kecil seumuran gue dulu. Anak kecil yang suka mencontoh apapun yang dianggapnya menarik. Anak kecil yang suka melakukan hal2 baru. Begitulah efek buku buat si anak kecil. Inilah beberapa bacaan yang gue cari2 karena pengalaman2 yang dihasilkan setelah membacanya:
Caroline and Friends
Caroline Berkemah |
Caroline Berkemah adalah satu dari beberapa serial Caroline yang ada. Tapi yang satu ini paling memberikan pengaruh karena cerita Telaga Biru dan Spaghetti. (kalau diuraikan ceritanya kepanjangan).
Cerita Telaga Biru membuat setiap pergi ke puncak dengan keluarga, si anak kecil selalu minta mampir kesana. Begitulah sepertinya anak kecil, suka membuat kesimpulan sendiri dari data2 yang sangat tidak akurat. Pada saat itu si anak kecil ini berkesimpulan Telaga Biru pasti ada disuatu tempat, berhubung belum jamannya google map...maka kesimpulannya pasti di puncak.
Kemudian si anak kecil melihat Caroline dkk makan spaghetti langsung dari panci jumbo. hmm...si anak kecil pun ngiler. Sesampainya di resto, tau banget dong apa yang dipesan...yup. Padahal saat itu rasanya belum cocok di lidah anak umur transisi dimana jenis makanannya pun masih transisi, dari nasi tim ke makanan orang dewasa.
Pippi Longstocking
Pippi Longstocking |
Ceritanya Pippi yang selalu pakai kaos kaki panjang ini sering ditinggal ayahnya yang seorang pelaut. Kalau sedang kangen dengan ayahnya Pippi yang hobby manjat pohon selalu nungguin sang ayah dari atas pohon, mengharapkan tanda2 kedatangan sang ayah dari kejauhan.
Efek kepada si anak kecil, si anak kecil ini meniru tanpa alasan. Intinya kepingin seperti Pippi yang suka manjat pohon. Nah, kebetulan di rumah lama banyak banget pepohonan. Tapi yang layak panjat cuma 1, pohon cermai di belakang rumah. Pohon yang lain nggak berani bok, bagi anak kecil pohon2 yang lain seperti pohon gigantisme. Sambil menyelam minum air..sambil manjat nyemilin buah cermai.
Lupa Judulnya
Di dalam buku ini menceritakan kisah anak kecil menemukan seekor anak burung berwarna kuning. Dipeliharalah sang burung, dimasukkin ke dalam sangkar, disuapin susu dengan menggunakan pipet.
Adegan tersebut ditiru mentah2 oleh si anak kecil. Seketika si anak kecil minta tolong ke orang rumah untuk nangkepin burung gereja liar yang dulu suka datang dengan sendirinya dan hinggap di bagian halaman secara sukarela (kok sekarang udh jarang ya?). Begitu si burung sudah di tangan, si anak kecil tak habis memutar otak agar adegan bisa semirip2nya dengan adegan di buku. Si anak kecil mulai menyeduh susu bubuk merk Klim (jadul banget), dan menyeruputkan ke burung gereja dengan menggunakan pipet Tempra. Esok harinya, burung gereja sekarat, entah letak kesalahannya dimana, tapi akhirnya atas saran my mama burung gereja dilepaskan dan dapat menghirup kembali udara bebas.
3 Cewek Badung
3 Cewek Badung |
Sepertinya pada saat itu si anak kecil sedang dalam proses beranjak ke ABG. Kebetulan kisah 3 cewek badung ini rada mirip dengan kisah nyata si anak kecil yang selalu ber-3 dengan sepupu2 perempuannya. Jadilah kami memberikan nama alias yang diambil dari nama 3 cewek badung. Penentuan nama diambil dari kemiripan karakter masing2. Inilah nama baru kami: Sepupu-1 alias Juli, dengan karakter yang paling wanita. Sepupu-2 alias Clara, sepupu-2 ini adalah yang paling tua diantara kami, karakternya seperti Clara, Little Miss Bossy. And Me alias Cecile, yang entah dimana letak kemiripan karakternya dengan Cecile. Tapi berhubung si anak kecil adalah yang paling muda diantara sepupu2nya yang lain, anak kecil hanya bisa manggut2 saja ketika Little Miss Bossy menunjuk dirinya sebagai Cecile sedangkan Sepupu-1 alias Juli tak jua membela, tak apalah.
Begitulah kisah tiru meniru si anak kecil dari buku2 bacaannya. Dan sekarang si anak kecil yang telah jauh beranjak dewasa hanya bisa mengenang namun tetap berharap...semoga masih ada yg jual seri lengkap buku2 tersebut.