Selasa, 15 Februari 2011

45 Kilogram

Kalau ditanya tentang masa kejayaan dalam hal berat badan, gue akan lantang menjawab: tahun 2005-2006 saat berat badan 45kg. Dengan tinggi badan segini (nggak perlu disebutin) 45kg merupakan berat badan yang ideal. Nggak terlalu ngikutin rumus " tinggi badan - 110 = berat badan ideal", tapi cukup dilihat dari bentuknya saja. Perut rata (contreng), pipi nggak tembem (contreng), lingkar lengan cukup (contreng), depan belakang..yaa..masih pas lah (contreng). 

Mencoba flash back ke masa2 itu..jadi teringat juga pengorbanan dan usaha untuk mencapai berat ideal tadi. Dan saat ini yang terlintas di kepala adalah "seharusnya dulu gue bersyukur" karena dianugerahi body yang super singset (baca: kerempeng) dengan berat badan statis 39kg. Mau makan apa aja hayuk, semua lemak masuk dan setelah masuk lemak2 itu pun hanya menjadi sebuah misteri, hanya seonggok nama "lemak", tanpa tahu keberadaan jelasnya di tubuh ini. Sungguh disayangkan saat itu kalimat "seharusnya gue bersyukur" nggak muncul2 juga di kepala. malah yang terus muncul adalah gimana caranya supaya "berisi". Dimulai dengan cari2 info sana-sini, akhirnya ketemu lah satu anjuran pil cina...Ki*npi. Begini nih wujudnya:


Setelah beberapa hari minum ki*npi, gue jatuh cinta berat. Walaupun efek di body belum kelihatan, tapi efek di dompet kelihatan jelas sekali. Nafsu makan memang bertambah gila-gila an, maka dompet mahasiswa yang udah pas-pas an ini terasa lebih nge pas lagi untuk mencukupi nafsu makan yang tiada tara. Begini ilustrasi ketiada taraan itu: kuliah di lantai 2, selesai kelas mau turun untuk beli makanan berat, kalo dikira2 jarak lantai 2 ke lantai 1 kira2 cuma selemparan botol (bukan kolor). Tukang minuman di bawah si Acong suka ngelemparin botol minuman pesanan dari lt.1 ke lt.2, yang kemudian biasa disusul dengan teriakan dari lantai 2 "Conggg...ngutang dulu ya!!!".  Nah, dalam perjalanan itu, ada tukang roti yang suka mangkal di pojokan lantai 2, saking laparnya (lapar perut maupun lapar mata) singgah dulu lah ke pojokan untuk beli roti coklat..buat bekel selama dalam perjalanan ke bawah. 

2 minggu mengkonsumsi Ki*npi, mulai kelihatan efeknya di body. Angka di timbangan nggak statis lagi seperti biasanya. Ternyata naikin berat badan dari 39kg ke 45kg gampang aja tuh (sombong). Dan lagi2 sayang sekali, pada saat itu kalimat "manusia itu tidak boleh sombong" nggak terlintas2 pula di kepala. Tapi nasi sudah menjadi bubur, dan telor sudah menjadi ceplok.

Hingga pada akhirnya 2010/2011..berat badan statis di 50kg, dengan nafsu makan yang masih sama besarnya. O'owww...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar